Kamis, 08 Oktober 2009

HAMAS SEJARAH PERJUANGAN

HAMAS (Harakah Al muqawwamah Al-Islamiyah) atau gerakan perlawanan islam merupakan gerakan perlawanan rakyat palestina. Didirikan pada tanggal 14 Desember 1987 oleh Syaikh Ahmad Ismail Yasin dengan misi membebaskan masjid Al-Aqsha dan bumi Palestina dari penjajah Zionis Israel.
HAMAS pada masa awal perjuangannya hanya munggunakan batu sebagai senjata, hal ini menyebabpkan HAMAS dipandang sebelah mata oleh zionis ISrael bahkan diprediksi tidak akan berumur panjang.
Dengan izin dan pertolongan ALLAH SWT ternyata HAMAS samapai detik ini tetap eksis berjuang dan mempersembahkan sayid-syuhada serta melahirkan jiwa-jiwa pwrkasa yang istiqomah dijalan-Nya dalam perjuangan pembebasan Al-Aqsha dan kemerdekaan tanah airnya (Palestina)
Perjuangan HAMAS merupakan Simbol perlawanan ISLAM VS YAHUDI (Zionis Israel) sebagaimana tragedi khaibar yang insyaAllah akan terulang kembali di bumi jihad Palestina.

Definisi Jihad

Kata jihad apabila diambil dari kata juhdu berarti mengeluarkan seluruh potensi dan kemampuan dan apabila diambil dari kata jahdu berarti berlebihan dalam beramal. Jihad menurut para ulama Hanafi adalah seruan kepada agama yang haq (benar) serta memerangi orang-orang yang tidak mau menerimanya baik dengan harta maupun jiwa, sebagaimana firman Allah swt :

انْفِرُواْ خِفَافًا وَثِقَالاً وَجَاهِدُواْ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنفُسِكُمْ فِي سَبِيلِ اللّهِ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ


Artinya : “Berangkatlah kamu baik dalam Keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” (QS. At Taubah : 41)

إِنَّ اللّهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُم بِأَنَّ لَهُمُ الجَنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالإِنجِيلِ وَالْقُرْآنِ وَمَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ مِنَ اللّهِ فَاسْتَبْشِرُواْ بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُم بِهِ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ


Artinya : “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan Itulah kemenangan yang besar.” (QS. At Taubah : 111)

Para ulama selain Hanafi memberikan definisi mirip dengan definisi diatas, para ulama Syafi’i misalnya, mengatakan bahwa jihad adalah memerangi orang-orang kafir untuk memenangkan islam.”

Sedangkan definisi jihad menurut terminologi syari’ah adalah mengeluarkan seluruh potensi dan kemampuan dalam memerangi orang-orang kafir dan membela diri terhadap mereka dengan jiwa, harta dan lisan. (al Fiqhul Islami wa Adillatuhu juz VIII hal 5847)

Banyak dalil—baik didalam Al Qur’an maupun Sunnah—yang menyebutkan tentang berbagai keutamaan dari jihad di jalan Allah swt, diantaranya :

وَلاَ تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُواْ فِي سَبِيلِ اللّهِ أَمْوَاتًا بَلْ أَحْيَاء عِندَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ

فَرِحِينَ بِمَا آتَاهُمُ اللّهُ مِن فَضْلِهِ وَيَسْتَبْشِرُونَ بِالَّذِينَ لَمْ يَلْحَقُواْ بِهِم مِّنْ خَلْفِهِمْ أَلاَّ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُونَ


Artinya : “Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezki. Mereka dalam Keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS. Al Imron : 169 – 170)

Didalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairoh bahwasanya Nabi saw bersabda,”Demi yang jiwa Muhammad ada ditangan-Nya, sesungguhnya aku ingin berperang di jalan Allah kemudian aku dibunuh kemudian aku berperang kemudian aku dibunuh kemudian aku berperang kemudian aku dibunuh.” (HR. Bukhori Muslim)

Palestina Bumi Jihad

Setengah bulan sudah berlalu, namun berbagai kebiadaban dan kesewenag-wenangan terus dilakukan oleh musuh Allah swt, Zionis Israel, terhadap kaum muslimin di Gaza, Palestina dengan korban meninggal (syahid) sudah hampir mendekati angka 900 jiwa.

Kota Gaza terus dikepung oleh tentara-tentara Zionis dan dibombardir dengan berbagai persenjataan berat baik dari darat maupun udara sepanjang siang dan malam. Pengepungan ini juga mengakibatkan penduduk Gaza medapatkan kesulitan untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya. Mereka kesulitan mendapatkan air bersih, makanan, bahan bakar, obat-obatan atau alat penghangat.

Penderitaan kaum muslimin Gaza semakin berat dengan ditutupnya seluruh pintu masuk kota, baik yang ada dibawah kekuasaan Zinois maupun yang berada dibawah wewenang negara-negara Arab sekitarnya. Mereka bagaikan berada di sebuah penjara besar yang menanti eksekusi dari musuh-musuh Allah.

Saat ini Allah swt telah menjadikan bumi Gaza, Palestina sebagai bumi jihad kaum muslimin yang akan semakin disuburkan dengan darah para syuhada umat ini sebagaimana yang pernah dilakukan oleh para leluhur dan pendahulu mereka.

Untuk itu wajib ain bagi setiap muslim di Gaza mempertahankan diri dan mengangkat izzah islam dan kaum muslim dengan berjihad di jalan Allah swt melawan para tentara Zionis bahkan para ulama fiqih mengatakan apabila musuh telah menguasai kota sepenuhnya maka kewajiban jihad juga dikenakan terhadap para wanita dan anak-anak walau tanpa terlebih dahulu meminta izin dari suami atau ayah mereka.

مَا كَانَ لِأَهْلِ الْمَدِينَةِ وَمَنْ حَوْلَهُم مِّنَ الأَعْرَابِ أَن يَتَخَلَّفُواْ عَن رَّسُولِ اللّهِ وَلاَ يَرْغَبُواْ بِأَنفُسِهِمْ عَن نَّفْسِهِ


Artinya : “Tidaklah sepatutnya bagi penduduk Madinah dan orang-orang Arab Badwi yang berdiam di sekitar mereka, tidak turut menyertai Rasulullah (berperang) dan tidak patut (pula) bagi mereka lebih mencintai diri mereka daripada mencintai diri rasul,” (QS. At Taubah : 120)

انْفِرُواْ خِفَافًا وَثِقَالاً وَجَاهِدُواْ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنفُسِكُمْ فِي سَبِيلِ اللّهِ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ


Artinya : “Berangkatlah kamu baik dalam Keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” (QS. At Taubah : 41)

Didalam menafsirkan ayat diatas, Imam Al Qurthubi mengatakan bahwa jihad menjadi fardhu ‘ain apabila musuh telah berhasil menguasai suatu daerah. Apabila keadaan seperti itu maka wajib bagi seluruh penduduk daerah itu untuk berangkat jihad dan keluar menghadapi mereka baik dengan perasaan ringan maupun berat, baik dia seorang pemuda, kakek-kakek, setiap orang yang memiliki kemampuan, seorang anak tanpa perlu izin dari ayahnya atau seorang anak yang memang tidak memiliki ayah lagi dan tidak boleh seorang pun yang memiliki kesanggupan berangkat kemudian \menghindar dari jihad.

Apabila para penduduk kota itu tidak memiliki kesanggupan untuk menghadapi musuh maka kewajiban itu dibebankan pula kepada orang-orang yang berada di daerah-daerah yang bertetangga dengannya untuk berangkat jihad membantu para penduduk kota yang sedang diserang itu sehingga mereka mengetahui bahwa ditengah-tengah mereka masih ada kekuatan yang siap membantu dan mempertahan diri mereka terhadap musuh.

Demikian pula bagi setiap orang yang mengetahui bahwa mereka adalah orang-orang yang tak berdaya menghadapi musuh dan mengetahui bahwa dirinya memiliki kesanggupan mendatangi dan menolong mereka maka wajib atasnya untuk berangkat jihad, karena seluruh kaum muslimin adalah tangan bagi yang lainnya sehingga jika ada orang-orang di suatu daerah telah menegakan jihad untuk mengusir musuh yang menduduki daerah itu maka kewajiban ini gugur bagi orang-orang muslim yang lainnya. Seandainya musuh datang mendekati negeri islam dan belum sempat memasukinya maka wajib bagi penduduk negeri itu keluar mengusirnya untuk memenangkan agama Allah, menjaga generasi, melindungi daerah, menghinakan musuh dan tidak ada perbedaan dalam hal ini. (al Jami’i li Ahkamil Qur’an juz VIII hal 487)

Syeikh Yusuf al Qaradhawi dalam sebuah khutbah jum’at di Doha, awal januari lalu mengatakan bahwa umat islam wajib menghadapi para tentara Israel. Kewajiban pertama dibebankan kepada penduduk setempat yaitu orang-orang Palestina saat ini, kemudian orang-orang di sekitarnya kemudian orang-orang setelahnya sehingga kewajiban jihad ini akan mencakup seluruh dunia islam.

Beliau menambahkan,”Sesungguhnya orang-orang Palestina tidaklah memiliki kesanggupan untuk melawan orang-orang Israel dengan persenjataan nuklirnya dan kekuatan mereka yang didanai oleh Amerika. Mereka—orang-orang Palestina—adalah orang-orang lemah yang tidak mampu melawan persatuan mereka. Untuk itu umat islam harus berdiri bersama mereka dengan memberikan bantuan, baik tentara, persenjataan, harta hingga pemboikotan.”

Beliau mengatakan,’Sesungguhnya umat islam adalah umat yang saling senasib sepenanggungan dalam setiap keadaan, baik senang maupun susah, perang maupun damai. Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, tidak mengkhianati, tidak menghinakan dan tidak merendahkannya. Wajib bagi kaum muslimin untuk sebagian mereka mengokohkan sebagian yang lainnya seperti satu tubuh. Islam tidak membolehkan anda hidup dalam keadaan kenyang dan melupakan saudara-saudara anda.” Dia juga menambahkan,”Didalam fiqih Islam disebutkan apabila seorang wanita muslimah ditawan di sebelah timur maka wajib bagi orang-orang yang di sebelah barat utnuk membantu membebaskannya.” (www.eslaah.net)

Suatu hal yang patut dibanggakan adalah munculnya solidaritas kaum muslimin dunia, termasuk di Indonesia, terhadap permasalahan yang sedang dihadapai saudara-saudara mereka di Gaza, Palestina. Mereka mengecam berbagai aksi biadab yang dilakukan para tentara Zionis dan pada saat yang sama mereka menunjukkan keprihatinan yang mendalam terhadap penderitaan kaum muslimin di Gaza.

Mereka menunjukkan bahwa islam tidaklah dibatasi oleh wilayah, warna kulit, suku bangsa atau bahasa karena islam adalah agama Allah yang mengikat seluruh umatnya dengan dua kalimat syahadat. Berbagai aksi mendukung perjuangan rakyat Palestina terus dilakukan mulai dari doa bersama, shalat ghaib, pengumpulan dana bantuan, pengiriman obat-obatan dan tim medis hingga para sukarelawan yang siap diberangkatkan untuk berjihad di bumi Palestina. Sebuah suasana yang harus senantiasa kita syukuri.

Dari Zaid bin Khalid bahwasanya Rasulullah saw telah bersabda,”Barangsiapa yang mempersiapakan dirinya untuk berperang di jalan Allah maka sesungguhnya dia telah berperang.” (HR Bukhori Muslim)

Jadi apa yang telah dilakukan oleh sebagian kaum muslimin dunia dengan berlatih untuk bisa diterjunkan ke medan jihad di Palestina adalah sudah dianggap sebagai bagian dari jihad di jalan Allah swt.

Hal lain yang dibutuhkan bagi setiap orang yang ingin bejihad dijalan Allah adalah meningkatkan rasa tawakal dan ridho dengan segala ketentuan Allah swt atas dirinya dan bahwa segala musibah yang diterimanya adalah atas kehendak-Nya yang tidak ada sesuatu pun bisa menghalanginya, termasuk didalamnya luka ataupun gugur di medan pertempuran.

Jadi pengisian ilmu kebal kepada orang-orang yang berjihad di jalan Allah tidaklah diperlukan bagi seseorang yang menginginkan syahid di jalan Allah karena hal itu selain tidak dicontohkan oleh Rasulullah saw dan para sahabatnya juga akan mengurangi rasa tawakalnya kepada Allah swt.

Sejarah pun membuktikan betapa Rasulullah saw pernah terluka hingga patah giginya pada saat peperangan Uhud, Hamzah bin Abdul Mutthalib dan Mush’ab bin Umair syahid dalam perang tersebut, Zaid bin Haritsah dan Ja’far bin Abi Thalib syahid dalam perang Mu’tah serta para sahabat lainnya banyak yang gugur ataupun terluka dalam berbagai peperangan.

Seorang muslim yang berjihad di jalan Allah merindukan untuk mati syahid karena ini merupakan impian yang dinanti-nanti selama ini dikarenakan besarnya karunia yang telah Allah sediakan didalamnya. Mereka akan meghilangkan segala sesuatu yang akan bisa menghambatnya untuk mendapatkan syahid di jalan Allah swt.

مِنَ الْمُؤْمِنِينَ رِجَالٌ صَدَقُوا مَا عَاهَدُوا اللَّهَ عَلَيْهِ فَمِنْهُم مَّن قَضَى نَحْبَهُ وَمِنْهُم مَّن يَنتَظِرُ وَمَا بَدَّلُوا تَبْدِيلًا


Artinya : “Diantara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; Maka di antara mereka ada yang gugur. dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka tidak merobah (janjinya).” (QS. Al Ahzab : 23)

Kholid bin Walid mengatakan didalam suratnya yang ditujukan kepada pemimpin Parsia,”.. Demi Allah yang tidak ada Tuhan selain Dia sungguh aku akan mengirimkan suatu kaum (pasukan) yang mencintai kematian sebagaimana kalian mencintai kehidupan.”

Semoga Allah swt segera mengirimkan bala bantuan-Nya kepada para mujahidin Palestina dan menghancur leburkan kekuatan Zionis, Israel. Amin


Intifadhah 1 [Perjuangan Palestina]
Tanggal 8 Desember 1987 telah menjadi hari bersejarah bagi perjuangan Palestina. Dimana pada saat itu menjelma sebuah gerakan perlawanan yang menjadi ruh dan satu kesatuan gerakan total bagi seluruh lapisan masyarakat. Sebuah gerakan pembebasan yang memunculkan keinginan untuk bangkit atas ketidakadilan dan segala bentuk kedholiman yang dilakukan penjajah israel, yaitu lahirnya gerakan Intifadhah.

Gerakan intifadhah ini telah mengobarkan asa yang begitu mendalam. Melahirkan ribuan syuhada yang rela mati demi tanah dan dinul islam. Tak terhitung tokoh yang telah menggoreskan tinta emas dalam sejarah intifadhah ini. Sebut saja Imad Aqil, yang tentara Israel harus mengepung dan membunuhnya menggunakan panser dan helikopter. Yahya Ayyash, sang insinyur yang disebut israel sebagai musuh nomor satu. Syaikh Ahmad Yassin, penggerak perjuangan yang sangat kharismatik dari atas kursi roda. Dan masih banyak lagi lainnya.Bahkan kini terdapat jutaan pejuang-pejuang muda yang tumbuh menggantikan mereka.

Dua puluh tahun lamanya, semenjak intifadhah pertama kali dikumandangkan seolah baru kemarin gaungnya kita dengar. Semangat dan geloranya terasa lekat kian membahana. Menjadi momentum tersendiri dalam menyemarakkan asa bagi generasi muda. Darinya muncul kesadaran berada dalam satu ukhuwah dan satu ikatan. Dan melaluinya pula hadir keinginan untuk merasakan kepedihan saudara kita yang seiman walaupun jauh di Palestina sana.

Namun demikian, bukan berarti tak ada hal yang bisa kita berikan atau kita lakukan. Dukungan moral, material maupun spiritual tetap mereka butuhkan. Misalnya dengan mendoakannya, memberikan pencerdasan hingga penggalangan dana. Sebab seakan menjadi pemandangan yang telah sering kita temukan,umat islam yang acuh dan tidak peduli padahal mengaku seiman.


Jihad dan Masa Depan Palestina


International Jihad Analysis - Bumi Palestina masih bergolak. Negeri para Nabi tersebut hingga kini tiada putus dirundung derita akibat kezaliman zionis yahudi Israel. Baru-baru ini setidaknya 7 warga Palestina syahid, termasuk seorang ibu da n keempat anaknya akibat serangan rudal zionis yahudi Israel, anak cucuk turunan k era dan babi, di Gaza Utara. Pada hari sabtu (26/4) pasukan zionis juga menerobos ke kota Beit Lahiya di utara Jalur Gaza dalam upaya menangkap seor ang pemimpin Hamas setempat. Pasukan kufar zionis Israel ini menyerbu ke rumah pimpinan Hamas sekaligus pemimpin Brigade Izuddin Al Qossam, dan berhasil menangkap pemimpin Hamas tersebut, Talat Hassam Marouf, dan menembak putrinya, Mariam, yang berusia 14 tahun.


Menurut juru bicara Hamas, Abdel Latif al-Qanou, pasukan Israel menghantam rumah Marouf dengan rudal dan meriam sehingga menyebabkan kerus

akan berat. Selain itu, belasan tank dan pesawat tempur Israel membantu serangan tersebut, dengan menembakkan rudal-rudal ke arah para pejuang.




Aksi brutal kuffar zionis yahudi Israel baru-baru ini menambah panjang kekejaman negara agresor di bumi suci kaum Muslimin ini. Lebih dari 400 warga muslim Palestina tewas di sepanjang Jalur Gaza dalam waktu 5 bulan terakhir in i.

Sumber-sumber medis menyebutkan mereka tew as ketika sebuah rudal dari penjajah Israel menghantam rumah mereka di Bayt Hanoun. Seorang pejuang Palestina dan seorang petani juga ikut mati syahid (Insya Allah) dalam dua insiden terpi sah.

Sedangkan serangan keji lainnya yang dilancarkan oleh penjajah Israel pada Ahad di Bayt Lahiya telah menewaskan seorang anak perempuan berusia 14 tahun dan 8 penduduk lainnya cedera.
Tentara Israel bergerak masuk ke Gaza Senin pagi dan masuk ke Bayt Hanoun, yang tidak jauh dari perbatasan.
Sepanjang serangan itu, sebuah rudal menembus ke atap rumah bertingkat satu ketika para penghuninya sedang sarapan pagi.

"Sebuah keluarga ditembak setelah sarapan pagi di sini dan sekarang apa? Kami mendatangkan mobil untuk bagian tubuhnya," kata Abu Muhammad, tetan gganya.

Ibu dan 4 anaknya --2 perempuan dan 2 laki-laki ber usia 2 dan 6 tahun-- tewas, kata dokter rumah sakit s etempat.
Omar Abdul Nabi, seorang petani yang sedang membaw a traktor terkejut mendengar dua ledakan di area tersebut. "Orang-orang ketakutan ketika tank melintas ke jalanan," katanya.

Beberapa penduduk lainnya terluka akibat ledakan tersebut, dan sebagian dalam keadaan kritis.
Sedangkan pejuang Hamas mengatakan seorang pejuan gnya menembak tentara Israel di Bayt Hanoun. Tent ara tersebut menderita cedera ringan.

Gambar: Kekejaman dan Kebiadaban Israel Terhadap Kaum Muslimin Palestina

Kekejaman pendudukan Zionis Israel telah berlangsung sejak tahun 1967, dimulai dengan pengusiran kaum muslimin, pengrusakan rumah-rumah, masjid-masjid mereka, terutama masjidil Aqso. Zionis yahudi Israel bahkan menggali masjid Al-Aqso, tempat suci ketiga kaum Muslimin, untuk mencari Haikal Sulaiman.

Zionis yahudi berusaha merobohkan, menghancurkan, dan membakar masjid-masjid suci kaum Muslimin di seluruh Palestina, hingga saat ini. Mereka juga te

r

us membangun pemukiman-pemukiman baru untuk orang-orang yahudi Israel dan memusnahkan rumah-rumah tempat tinggal kaum Muslimin. Setiap hari di bumi Palestina, ibu-ibu kaum Muslimin, anak-anak kecil dan orang-orang tua renta diseret, diusir dan ditendang dengan sangat bengisnya oleh penjajah yahudi laknatullah

. Mereka menghancurkan rumah-rumah kaum muslimin, membombardir mereka setiap harinya, pagi maupun malam hari.


Sebuah tindakan yang biadab.

Masjid-masjid yang dirusak di Palestina tidak hanya masjid suci Al-Quds, tapi juga masjid at-Thobariyyah yang dibakar, dan masjid Umar bin Khattab yang diubah menjadi sinagog mereka, dan di tempat suci itu mereka mengatakan : “Allah

Fakir dan kami kaya”. Dan mereka juga berkata : “Tangan Alla

h Terbelenggu”. Sungguh suatu kaum yang sangat membangkang dan berani melawan Allah swt.

Sumber lokal di Al-Quds menyebutkan, sejumlah keluarga Palestina di Al-Quds mengadukan nasib rumah-rumah mereka yang terancam roboh menyusul penggalian Israel di sekitar Masjid Al-Aqsha.
Sementara itu menurut salah seorang warga dari keluarga Usailah menyebutkan, ketika ia dan ayahnya keluar melewati gerbang Silsilah yang berdekatan dengan Masjid Al-Aqsha Kamis (10/4) dikagetkan dengan runtuhnya sebagian rumah mereka.


Mereka mendengar suara gemuruh orang yang sedang bekerja di bawah terowongan yang terdapat di Jalan el-Wadi dekat dengan pelataran Buraq Al-Aqsha. Tadinya ia bermaksud melihat ke sana untuk memastikan sebab runtuhnya rumah tersebut. Namun para pegawai Israel melarangnya. Tapi ia tetap meneruskan pencarianya dan menemukan sejumlah terowongan serta galian yang lain di bawah rumah-rumah penduduk.




Terakhir diketahui sebab runtuhnya rumah keluarga Usailah karena adanya peninggian terowongan tepat di bawah rumahnya setinggi tujuh meter.

Sementara seorang pemuda lainya menuturkan, “Saya melihat kota di bawah perumahan warga. Kota tersebut penuh dengan terowongan dan areal yang sangat luas.”

Keluarga Usailah mendiami rumah yang dekat dengan gerbang Sil silah, salah satu pintu Masjid al-Aqsha. Pintu Silsilah adalah satu-satunya gerbang al-Aqsha bagi keluarga Usailah yang terdiri dari 10 kepala keluarga.

Pihak keluarga Usailah juga menuturkan bahwa pihaknya telah mendengar suara penggalian oleh Israel sejak setahun yang lalu. Akibat penggalian ini, maka rum ah-rumah warga Palestina di sekitar al-Quds ibarat rumah yang menggantung di atas awan.

Bahkan sejumlah pekarangan rumah Palestina di Al-Quds bila diketuk akan terdengar suara mendentung menunjukan bahwa di bawahnya adalah ruangan kosong.

Rumah-rumah warga al-Quds menjadi tidak aman untuk didiami. Karena setiap saat terancam roboh. Keluarga Usailah, bukanlah satu-satunya keluarga yang mengeluhkan peristiwa ini.

Bahkan seluruh keluarga yang mendiami wilayah Khasy (dekat dengan pintu Silsilah) terancam runtuh, akibat penggalian terowongan yang terus menerus oleh Israel

Israel juga melanjutkan tindak kejahatannya dengan menghancurk an dua ruangan di Masjid Al-Aqsha. Mereka juga menutup jalan menuju pintu Magharibah di wilayah Selatan Al-Aqsha yang merupakan pintu bersejarah bagi Masjid yang menjadi kiblat pertama kaum Muslimin.

Tindakan Israel ini merupakan bagian dari rencana Zionisme untuk menghancurkan Masjid Al-Aqsha secara keseluruhan, untuk kemudian membangun istana Haikal Sulaiman yang diyakini berada di lokasi Masjid Al-Aqsha.

Syaikh Taisir At Tamimi, hakim Palestina, mengatakan,"Tentara Israel selama beberapa jam sejak pagi hari telah menutup semua jalan yang mengarah k e kota Al-Quds (Jerussalem), dan menutup semua akses pintu masuk kota Al-Quds. Israel juga menyebarkan ratusan tentara dan polisinya dengan senjata lengkap untuk melarang penduduk Palestina sampai ke wilayah Masjid Al-Aqsha. Pada waktu yang sama, puluhan buldoser Israel telah bergerak mengarah ke tembok masjid Al-Aqsha wilayah barat untuk kemudian menghancurkan tembok tersebut. “

Ia menambahkan bahwa Zionis Israel benar-benar memanfaatkan situasi internal Palestina yang disibukkan oleh pertikaian antar sesama mereka.

Karenanya, hakim Al-Quds itu menyerukan kepada seluruh rakyat Palestina untuk turun ke jalan segera guna melakukan aksi demonstrasi menghentikan proyek penghancuran Masjid Al-Aqsha yang sudah mulai dilakukan hari ini. At-Tamimi juga menyampaikan bahwa Al-Aqsha benar-benar dalam kondisi berbahaya dan membutuhkan dukungan kaum Muslimin dunia untuk melindungi Al-Aqsha dari rencana Zionis yang ingin mendirikan Haikal Sulaiman di atas puing-puing kiblat pertama kaum Muslimin.

Majlis Tinggi Fatwa seperti dirilis oleh Palestine Information Center menduga bahwa Zionis Israel telah mulai menghancurkan sebagian dari pintu Barat Al-Aqsha. Dan jika itu telah terjadi, berarti akan pecahlah pertarungan hebat antara kaum Muslimin Palestina bahkan dunia melawan Israel. Syaikh Raid Shalah, kepala Harakah Islamiyah di Palestina yang dirampas pada tahun 1948 mengatakan, dirinya yakin bahwa Israel benar-benar t elah melakukan proyek penghancuran itu sejak hari ini.

Israel, menurutnya, juga sudah menghancurkan dua ruangan di wilayah Barat Masjidil Aqsha yang merupakan lokasi Al-Buraq.

“Penghancuran dua ruangan itu akan membuka jalan dari Masjid Al-Buraq yang merupakan bagian dari Masjid Al-Aqsha hingga memudahkan Israel untuk melakukan penghancuran lebih lanjut pada waktu yang tepat. Jadi, mereka lebih dulu menghancurkan Masjid Al-Buraq, baru Masjid Al-Aqsha,” papar Syaikj Raid Shalah.

Menurutnya, Zionis juga menargetkan untuk menghapus jalan menuju Magharibah. “Itu adalah wilayah Islam bersejarah, dan saat ini jalan menuju Magharibah telah rusak oleh galian lubang di bawah tanah oleh Zionis Israel. Kehancuran jalan itu bukan karena salju seperti yang diakui Israel. Tapi dihancurkan karena gorong-gorong yang dibuat Israel di bawahnya.”

Derita Palestina adalah derita kaum Muslimin. Kaum Muslimin memiliki tanggung jawab untuk membebaskan bumi Palestina dari cengkraman musuh Islam, zio nis Israel. Tiada berguna lagi himbauan-himbauan kepada lembaga-lembaga kufur seperti PBB, Amnesti Internasional dan sejenisnya. Juga tiada berguna seruan kepada pemimpin-pemimpin dan penguasa negeri-negeri Arab yang murtad dan lebih mementingkan tuan mereka, Amerika dan sekutu-sekutunya. Tentu para penguasa dan pemimpin negeri-negeri Islam yang murtad ini tidak akan pernah mau dan sudi memerintahkan tentara-tentara dan pasukan mereka untuk memerangi zionis yahudi Israel.

Mereka bahkan mengupayakan jalan hina sebagai solusi, yakni dengan menjalin kerjasama perdamaian dengan Israel. Hal ini sebagaimana yang dilakukan oleh Mesir, Yordania, dan Arab Saudi. Jadi, bagaimana mungkin kaum muslimin menghiba-hiba dan mengharapkan tentara-tentara kufur mereka mau berjihad untuk memerangi si agresor, zionis yahudi Israel yang merupakan “sahabat” mereka sendiri. Untuk itu, tiada kata lain, dan tiada solusi menyeluruh untuk menyelesaikan masalah Palestina, kecuali dengan mengumandakangkan dan menyerukan Jihad!

Jihad Untuk Membebaskan Bumi Palestina

Kaum muslimin saat ini berkewajiban untuk melaksanakan jihad di bumi Palestina, karena hukum jihad di Palestina adalah fardhu ‘ain, alias setiap individu yang berada di sana wajib hukumnya melaksanakan jihad.

Syaikhul Islam dan pelopor jihad abad modern, Dr. Abdullah Azzam dalam bukunya Ad-Difa’ An Aradli al-Muslimin Ahamu Furudl al-A’yan, atau Jihad Membela Negeri Kaum Muslimin, bahkan telah mewajibkan jihad atas segenap kaum muslimin di mana pun mereka berada.

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kalian bertemu dengan orang-orang kafir yang sedang menyerangmu, maka janganlah kalian membelakangi mereka (mundur). Barang siapa yang membelakangi mereka (mundur) pada waktu itu, kecuali berbelok untuk (siasat) perang atau hendak bergabung dengan pasukan yang lain, maka sesungguhnya orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Alloh, dan tempatnya adalah Neraka Jahannam dan amat buruklah tempat kembalinya.”(QS Al-Anfal : 15-16)

Kondisi Palestina saat ini telah mewajibkan jihad bagi seluruh kau m muslimin, terutama karena dua pasukan telah bertemu di Palestina, yakni antara kuffar yahudi Israel dengan kaum Muslimin Palestina. Selain itu, zionis yahudi Israel, sebagai musuh sudah sejak tahun 1947 menyerang dan menduduki wilayah kaum muslimin dan mereka terus memperluas daerah jajahan mereka dengan membangun pemukiman-pemukinan baru. Untuk itu, wajib atas seluruh kaum muslimin, khususnya kaum muslimin yang ada di wilayah Palestina untuk mengangkat senjata dan berjihad melawan kuffar yahudi Israel dan tidak menempuh cara-cara lain yang tidak disyari’atkan oleh Islam.

Dalam rilis terakhir berita jihad di Palestina, empat pejuang Batalion Izzuddin Al-Qassam gugur syahid ketika menghadang serangan serdadu Israel di timur pe rkampungan Sejaiah sebelah timur Gaza pagi kemarin, Rabu (16/4).

Unit bagian operasi lapangan di Batalion Izzuddin Al-Qassam menyatakan para pejuang mereka, Abdul Kareem Ahmad Al-Qoisi (35) dari masjid As-Salam di kampung Sejaiah di timur Gaza, mujahid Mustafa Tatar, Karm Wadiah, Mahmod Hils gugur ketika mereka menghadang serdadu Israel di wilayah tersebut.

Batalion Al-Qassam menegaskan, Al-Qaisi adalah komandan di batalion.

Sebelumnya pasukan khusus Israel terjebak dalam serangan batalion Izzudin Al-Qassam kemarin Selasa (15/4) di timur Sejaiyah. Sementara Israel sendiri mengaku salah satu serdadunya terluka.

Dalam peristiwa ini, Al-Qassam mengaku berhasil meledakkan bom dan melepaskan beberapa misil hawn sepanjang 80 ml terhadap pasukan khusus Israel yang menyerang wilayah timur Sejaiah.

Beberapa saat setelah kejadian ini, sejumlah ambulan Israel datang mengevakusi warga. Mereka menambahkan, pejuang Al-Qassam meledakkan sebuah bom kemudian terjadi baku tembak.

Sementara itu, Mantan Presiden Amerika Serikat, Jimmy Carter, rencananya akan ke Palestina untuk menghalangi jihad dilancarkan kaum Muslimin di sana, terutama Hamas.

Dalam wawancara televisi ABC, Carter mengatakan ia akan mencoba meyakinkan Hamas untuk menghentikan serangan terhadap warga sipil Israel. Dengan kata lain, Carter ingin meredupkan semangat jihad Hamas. Kata "Jihad" memang membuat setiap orang kafir merasa untuk harus memadamkannya.

Ia juga mengatakan ia akan mendesak Hamas agar bekerja sam a dengan gerakan Fatah dari Presiden Palestina Mahmoud Abbas guna memulihkan persatuan Palestina. Hamas mengusir Fatah dari kekuasaan di Jalur Gaza tahun lalu, sehingga membatasi kekuasaan Abbas hanya pada wilayah Tepi Barat saja.

Carter mengatakan ia tidak mewakili pemerintah Amerika dalam lawatan ke Timur Tengah, yang dimulai Ahad dengan kunjungan ke Israel.

Pejabat Amerika dan para anggota Kongres mendesak Carter agar jangan bertemu dengan Hamas, yang oleh Washington dinilai sebagai kelompok teroris.

Sementara itu, pada hari Sabtu, (19/4) mujahidin melancarkan serangan terhadap fasilitas Israel di Jalur Gaza. Kali ini, sebuah perbatasan milik Israel yang menjadi sasaran.

Sebuah mobil yang membawa banyak bahan peledak ditabrakan ke pembatas tersebut. Tiga mujahidin Palestina yang berada di dalam mobil tersebut tewas dan sedikitnya 13 tentara Israel mengalami luka.

Serangan di Kerem Shalom ini merupakan yang ketiga yang dilakukan militan Palestina dalam dua pekan terakhir. Jenderal Yoav Galant melukiskan serangan kali ini yang paling berani sejak Israel menarik pasukan dari Jalur Gaza tahun 2005.

Israel, yang masih memegang kontrol udara, perairan, dan suplai makanan bagi warga Gaza, menuduh Iran dan Suriah memberi pelatihan dan pasokan persenjataan bagi Hamas.
Juru bicara Israel mengatakan dua jip meledak dalam serangan yang dilancarkan di bawah asap tebal yang sengaja dibuat. Sedangkan satu kendaraan lain yang juga bermuatan bom berhasil diamankan.
Sayap militer Hamas. Brigade al-Qassam menyebutkan bahw a mereka telah menyiapkan empat kendaraan dalam serangan ini. Tiga di antaranya meledak. Menurut juru bicara Brigade al-Qassam, ini merupakan awal gelombang serangan yang akan dilancarkan terhadap Israel.


Semua Mata Tertuju ke Bumi Palestina

Dimana pun mujahidin berjihad, seluruh mata mereka tertuju ke bumi Palestina. Itulah fakta yang menunjukkan bahwa bumi Palestina adalah tujuan akhir dari jihad global yang dilakukan oleh kaum Muslimin.

Syekh Usamah bin Ladin dalam Taujih Manhajiatnya mengatakan bahwa kaum muslimin harus tetap waspada kepada yahudi dan program-program mereka dan melawannya dengan jihad.

Karena menurut beliau, tujuan terpenting dari serangan salibis adalah mempersiapkan kondisi almantiqoh dibagi-bagi untuk mendirikan negara Israel Raya, yang mencakup sebagian besar Irak dan Mesir melewati Suria, Lebanon, Yordania, dan seluruh daerah Palestina dan sebagian besar dari negeri Haromain.

Beliau menjelaskan bahwa Israel Raya adalah impian kaum yahudi dalam usahanya menegakkan apa yang dinamakan Israel Raya berdasarkan sebuah teks dalam kitab taurot yang berada di tangan mereka, yang berkata kepada Ibrohim ;" untuk keturunanmu kuberikan bumi ini, dari sungai Furot sampai sungai sungai besar Mesir.